ETIKA PERGAULAN DALAM ISLAM
A.
Pengertian Pergaulan Remaja Menurut Islam
Istilah
pacaran berasal dari kata dasar pacar yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
diartikan sebagai teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan
berdasarkan cinta kasih. Istilah pacaran dalam bahasa Arab disebut tahabbub.
Pacaran berarti bercintaan; berkasih-kasihan, yaitu dari sebuah pasangan
laki-laki dan perempuan yang bukan mahram.
Para ulama
telah banyak membicarakan masalah ini, seperti misalnya yang terdapat dalam Fatwa
Lajnah Daimah, sebuah kumpulan fatwa dari beberapa ulama. Sebelum sampai pada
simpulan hukum pacaran, terlebih dahulu ditelusuri berbagai kemungkinan yang
terjadi ketika sebuah pasangan muda-mudi yang bukan mahram menjalin hubungan
secara intim. Dengan penelusuran seperti ini, suatu tindakan tertentu yang
berkaitan dengan hubungan muda-mudi ini dapat dinilai dari sudut pandang syarâ.
Dengan demikian, kita akan dengan mudah mengetahui suatu hubungan yang masih
dapat ditoleransi oleh syariat dan yang tidak.
Apa yang terjadi dari sebuah hubungan antara
seseorang dengan orang lain secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi
lima: perkenalan, hubungan sahabat, jatuh cinta, hubungan intim, dan hubungan
suami istri.
B. Etika Pergaulan Remaja dalam Pandangan Islam
Berbicara
tentang remaja selalu mendapat tanggapan yang beraneka ragam. Sayangnya, sekarang
ini kesan yang ada dalam benak masyarakat justru cenderung kebanyakan negatif.
Dimulai dari perkelahian antar pelajar, pornografi, kebut-kebutan, tindakan
kriminal seperti pencurian dan perampasan barang orang lain, pengedaran dan
pesta obat-obat terlarang, bahkan yang sekarang lagi heboh adalah dampak
pergaulan bebas yang semakin mengkhawatirkan.
Apalagi sekarang terpaan media informasi di abad
millennium ini semakin merambah dengan cepat. Di daerah yang tidak diduga
sekalipun bahkan terpencil ada saja tempat untuk pemutaran film-film porno.
Rental VCD bertebaran di setiap tempat, belum lagi media cetak yang demikian
bebas mengumbar informasi sensual dan kemesuman.
Satu masalah
yang perlu mendapat perhatian serius adalah bebasnya hubungan antar jenis diantara
pemuda yang nantinya menjadi tonggak pembaharuan. Islam sangat memperhatikan
masalah ini dan banyak memberikan rambu-rambu untuk bisa berhati-hati dalam
melewati masa muda. Suatu masa yang akan ditanya Allah di hari kiamat diantara
empat masa kehidupan di dunia ini.
Islam telah
mengatur etika pergaulan remaja. Perilaku tersebut merupakan batasan-batasan
yang dilandasi nilai-nilai agama. Oleh karena itu perilaku tersebut harus
diperhatikan, dipelihara, dan dilaksanakan oleh para remaja. Perilaku yang
menjadi batasan dalam pergaulan adalah :
1.
Menutup Aurat
Islam telah
mewajibkan laki-laki dan perempuan untuk menutup aurot demi menjaga kehormatan
diri dan kebersihan hati. Aurot merupakan anggota tubuh yang harus ditutupi dan
tidak boleh diperlihatkan kepada orang yang bukan mahramnya terutama kepada
lawan jenis agar tidak boleh kepada jenis agar tidak membangkitkan nafsu birahi
serta menimbulkan fitnah.
Aurat
laki-laki yaitu anggota tubuh antara pusar dan lutut sedangkan aurat bagi
wanita yaitu seluruh anggota tubuh kecuali muka dan kedua telapak tangan. Di
samping aurat, Pakaian yang di kenakan tidak boleh ketat sehingga memperhatikan
lekuk anggota tubuh, dan juga tidak boleh transparan atau tipis sehingga tembus
pandang. Seperti yang sudah di jelaskan dalam firman Allah Surat Al Ahzab Ayat
59 :
“Hai Nabi,
Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri
orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”.
yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka
tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
2.
Menjauhi Perbuatan Zina
Pergaulan
antara laki-laki dengan perempuan di perbolehkan sampai pada batas tidak
membuka peluang terjadinya perbuatan dosa. Islam adalah agama yang menjaga
kesucian, pergaulan di dalam islam adalah pergaulan yang dilandasi oleh
nilai-nilai kesucian. Dalam pergaulan dengan lawan jenis harus dijaga jarak
sehingga tidak ada kesempatan terjadinya kejahatan seksual yang pada gilirannya
akan merusak bagi pelaku maupun bagi masyarakat umum. Dalam Al-Qur’an Allah
berfirman dalam Surat Al-Isra’ ayat 32:
“Dan
janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji. dan suatu jalan yang buruk.”
Dalam rangka
menjaga kesucian pergaulan remaja agar terhindar dari perbuatan zina, islam
telah membuat batasan-batasan sebagai berikut:
a.
Laki-laki
tidak boleh berdua-duaan dengan perempuan yang bukan mahramnya. Jika laki-laki
dan perempuan di tempat sepi maka yang ketiga adalah syetan, mula-mula saling
berpandangan, lalu berpegangan, dan akhirnya menjurus pada perzinaan, itu semua
adalah bujuk rayu syetan.
b.
Laki-laki
dan perempuan yang bukan muhrim tidak boleh bersentuhan secara fisik. Saling
bersentuhan yang dilarang dalam islam adalah sentuhan yang disengaja dan
disertai nafsu birahi. Tetapi bersentuhan yang tidak disengaja tanpa disertai
nafsu birahi tidaklah dilarang.
c.
Dilarang
Berkhalwah (berduaan antara pria dengan wanita)
Rasulullah
melarang pria dan wanita berkhalwah baik di tempat umum maupun di tempat sepi,
karena yang ketiga adalah syaitan. Khalwah adalah berdua-duaan antara pria dan
wanita yang tidak ada hubungan suami istri dan tidak pula mahram tanpa ada
orang ketiga. Termasuk khalwah berdua-duaan di tempat umum yang antara mereka
dengan pasangan itu saling tidak kenal mengenal atau saling kenal tapi tidak
punya kepedulian, atau tidak punya kontak komunikasi sama sekali, sekalipun
berada dalam area yang sama, seperti di pantai, pasar, restoran, apalagi di
bioskop dan tempat-tempat hiburan tertutup lainnya. Syaitan akan selalu mencari
peluang dan memanfaatkan segala kesempatan untuk menjerumuskan anak cucu Adam.
Dalam banyak kasus muda-mudi mudah sekali jatuh ke dalam perzinaan apabila
sudah berdua-duaan di manapun. Jadi larangan berkhalwah sebagai tindakan
pencegahan supaya tidak terjatuh ke lembah dosa yang lebih dalam.
3.
Bagi wanita
diperintahkan untuk tidak berlembut-lembut suara dihadapan laki-laki bukan
mahram. (QS. Al-Ahzab : 32) :
“Hai
isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu
bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk[1213] dalam berbicara sehingga
berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya[1214] dan ucapkanlah
Perkataan yang baik”
4.
Dilarang bagi wanita bepergian sendirian tanpa mahramnya sejauh
perjalanan satu hari.
“ Dari Abu Hurairah RA, ia berkata :
Rasulullah SAW bersabda : Tidak halal bagi seorang perempuan yang beriman
kepada Allah dan hari akhir untuk bepergian yang memakan waktu sehari semalam
kecuali bersama mahramnya.”
5.
Laki-laki
dilarang berhias menyerupai perempuan, juga
sebaliknya.
“Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata : “Rasulullah
SAW mwlaknat kaum laki-laki yang suka menyerupai kaum wanita dan melaknat kaum
wanita yang suka menyerupai kaum laki-laki.”(HR. Bukhari dikutip Imam
Nawawi dalam Tarjamah Riyadush Shalihin).
C. Tata Cara Pergaulan Remaja
Adapun tata
cara pergaulan dalam Islam meliputi:
1.
Mengucapkan dan Menjawab Salam
Ucapan salam ketika bertemu dengan teman atau orang lain sesama muslim,
ucapan salam adalah do’a. Berarti dengan ucapan salam kita telah mendoakan
teman tersebut. Islam mengajarkan kepada sesama Muslim untuk saling bertukar
salam apabila bertemu atau bertamu. Rasulullah SAW bersabda :
“ Kamu tidak akan masuk surga sebelum beriman, dan tidak akan beriman
sebelum berkasih sayang. Maukah kamu aku tunjukkan suatu amalan yang akan dapat
memupuk rasa kasih sayang sesamamu? Yaitu senantiasalah mengucapkan salam
sesamamu.” (HR.Muslim)
Bila bertamu yang mengucapkan salam terlebih dahulu adalah si tamu,
tetapi apabila bertemu, yang terlebih dahulu mengucapkan salam adalah yang
berada di atas kendaraan kepada yang berjalan kaki, yang berjalan kaki kepada
yang duduk, yang sedikit kepada yang banyak, dan yang lebih muda kepada yang
lebih tua. Namun, hal tersebut tidaklah berlaku mengikat, bahkan Rasulullah
SAW, memberikan catatan bahwa yang paling utama adalah yang paling dahulu
memberikan salam. Pria boleh mengucapkan salam kepada wanita dan begitu pula
sebaliknya. Salam yang di ajarkan Islam adalah salam yang bernilai tinggi,
universal, dan tidak terikat dengan waktu. Di sebut bernilai tinggi karena
mengandung do’a untuk mendapatkan keselamatan, berkah dan rahmat dari Allah
SWT. Universal karena berlaku untuk seluruh umat islam di manapun berada.
2.
Meminta Izin
Meminta izin di sini dalam artian kita tidak boleh meremehkan hak-hak
atau milik teman apabila kita hendak menggunakan barang milik teman maka kita
harus meminta izin terlebih dahulu.
3.
Menghormati Orang yang Lebih Tua dan Menyayangi yang Lebih Muda
Remaja sebagai orang yang lebih muda sebaiknya menghormati yang lebih
tua dan mengambil pelajaran dari hidup mereka. Selain itu, remaja juga harus
menyayangi kepada adik yang lebih muda darinya, dan yang paling penting adalah
memberikan tuntunan dan bimbingan kepada mereka ke jalan yang benar dan penuh
kasih sayang.
4.
Bersikap Santun dan Tidak Sombong
Dalam bergaul, penekanan perilaku yang baik sangat ditekankan agar teman
bisa merasa nyaman berteman dengan kita. Kemudian sikap dasar remaja yang
biasanya ingin terlihat lebih dari temannya sungguh tidak diterapkan dalam
islam bahkan sombong merupakan sifat tercela yang dibenci Allah.
5.
Bicara dengan Perkataan yang Sopan
Islam mengajarkan bahwa bila kita berkata, utamakanlah perkataan yang
bermanfaat, dengan suara yang lembut, dengan gaya yang wajar .
6.
Tidak Boleh Saling Menghina
Menghina / mengumpat hukumnya dilarang dalam islam sehingga dalam
pergaulan sebaiknya hindari saling menghina di antara teman.
7.
Tidak Boleh Saling Membenci dan Iri Hati
Rasa iri akan berdampak dapat berkembang menjadi kebencian yang pada
akhirnya mengakibatkan putusnya hubungan baik di antara teman. Iri hati
merupakan penyakit hati yang membuat hati kita dapat merasakan ketenangan serta
merupakan sifat tercela baik di hadapan Allah dan manusia.
8.
Mengisi Waktu Luang untuk Kegiatan yang Bermanfaat
Masa remaja sebaiknya dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang positif
dan bermanfaat remaja harus membagi waktunya efisien mungkin, dengan cara
membagi waktu menjadi 3 bagian yaitu : sepertiga untuk beribadah kepada Allah,
sepertiga untuk dirinya dan sepertiga lagi untuk orang lain.
9.
Mengajak untuk Berbuat Kebaikan
Orang yang memberi petunjuk kepada teman ke jalan yang benar akan
mendapatkan pahala seperti teman yang melakukan kebaikan itu, dan ajakan untuk
berbuat kebajikan merupakan suatu bentuk kasih sayang terhadap teman.
Sumber : http://www.kumpulanmakalah.com/2016/11/etika-pergaulan-dalam-islam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar